Selamat datang di
Perpustakaan Fakultas Syariah dan Hukum
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Asuransi syariah di Indonesia sistem operasinya dijalankan berdasarkan prinsip syariah. Dengan berkembangnya asuransi syariah di Indonesia sampai saat ini DSN MUI telah menerbitkan sembilan fatwa yang terkait dengan asuransi. Asuransi syariah diperbolehkan oleh DSN karena termasuk dalam bentuk perlindungan, adanya unsur tolong menolong, adanya unsur kebaikan, dan bagian dari muamalah. Meskipun DSN MUI sudah mengeluarkan fatwa terkait asuransi syariah, namun terdapat perbedaan pendapat di kalangan mubaligh di media sosial terkait kesyariahan asuransi syariah di Indonesia. Perbedaan pendapat tersebut berpengaruh terhadap masyarakat yang masih menanyakan terkait hukum asuransi syariah.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif menggunakan analisis dengan pendekatan induktif, yang mana dalam penelitian ini menetapkan fokus penelitian memilih media sosial sebagai sumber data, melakukan pengumpulan data, menganalisis data dengan menguraikan berdasarkan berbagai isu dalam asuransi syariah menurut mubaligh tertentu di media sosial, dan menafsirkan data.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa hukum asuransi syariah adalah boleh, namun berdasarkan pendapat para mubaligh di media sosial terdapat perbedaan pendapat dimana ada yang berpendapat boleh dan ada yang tidak. Persamaan pendapat menurut mubaligh dan Fatwa DSN terkait pendapatan fee diperbolehkan, selain itu juga pada akad tabarru dimana ditujukan untuk kebaikan dan tidak memasukan unsur riba dalam perhitungannya. Kemudian perbedaannya, beberapa mubaligh berpendapat terdapatnya gharar, zalim, mencari keuntungan, dan riba yang mana tidak sesuai dengan ketentuan Fatwa DSN MUI tentang asuransi syariah.

22/HES/2022

22/HES/2022

Perpustakaan FSH Lantai 4

Tersedia

Share :