HUKUM IKATAN PERNIKAHAN PADA PASANGAN RIZKY FEBIAN
DAN MAHALINI PERSPEKTIF KOMPILASI HUKUM ISIAM DAN
ULAMA KLASIK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguraikan dasar pertimbangan hakim
dalam menolak permohonan tersebut serta menelaah kedudukan hukum pernikahan
pasangan tersebut sebelum dan setelah penolakan, ditinjau dari sudut pandang KHI
dan pemikiran ulama klasik.
Penelitian ini menggunakan pendekatan yuridis normatif, dengan
mengombinasikan metode perundang-undangan dan studi kasus. Data diperoleh
dari sumber hukum primer seperti Al-Qur’an, Hadis, KHI, Undang-Undang Nomor
1 Tahun 1974, kitab-kitab fikih klasik, serta dokumen penetapan perkara, dan juga
dari sumber hukum sekunder berupa literatur akademik dan hasil kajian ilmiah.
Data yang terkumpul dianalisis secara deskriptif-komparatif, guna membandingkan
ketentuan hukum positif dengan pendapat para ulama mazhab.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa akad nikah yang dilangsungkan tanpa
kehadiran wali yang sah tidak dapat diakui keabsahannya menurut hukum Islam
maupun hukum nasional. Pendapat mayoritas ulama klasik menyatakan bahwa wali
merupakan unsur yang esensial dalam akad nikah. Oleh karena itu, penolakan
permohonan isbat nikah oleh pengadilan mempertegas pentingnya pemenuhan
rukun nikah dan pencatatan administratif untuk menjamin keabsahan hukum
pernikahan dalam perspektif.
Kata Kunci: isbat nikah, wali nikah, Kompilasi Hukum Islam, ulama klasik, Rizky
Febian dan Mahalini.
074/PMH/2025 | 074/PMH/2025 | Perpustakaan FSH Lantai 4 | Tersedia |
Penerbit
Fakultas Syariah dan Hukum :
.,
2025
Deskripsi Fisik
x,75hal ;28 cm
Pernyataan Tanggungjawab
-
Tidak tersedia versi lain