ANALISIS FENOMENANOMENA CHILDFREE PRESPEKTIF IMAM AL- GHAZALI DAN HAKASISMANUSIA
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi pustaka (library research), di mana sumber data utama berasal dari literatur- literatur keislaman, dokumen hukum, serta karya Imam Al-Ghazali, yang berjudul Ihya „Ulumuddin. Analisis ini dilakukan secara deskriptif-analitis dengan pendekatan normatif-teologis dan yuridis.
Hasil penelitian menunjukan bahwa dalam pandangan Imam Al-Ghazali, tujuan utama pernikahan memang mencakup upaya memperoleh keturunan. Childfree diqiyaskan dengan „azl, yaitu menumpahkan sperma suami diluar vagina istri dan menurut Imam Al-Ghazali hukum „azl adalah mubah dan hanya sebatas tarkul afdhal atau meninggalkan keutamaan. Childfree diperbolehkan selama keputusan tersebut tidak menimbulkan kerusakan (mafsadat) dan didasarkan atas kemaslahatan dan keputusan childfree harus berlandaskan pemikiran yang matang bukan hanya sekedar mengikuti tren. Sementara itu, dalam hak asasi manusia, keputusan childfree merupakan bagian dari hak reproduksi yang dijamin oleh hukum nasional dan internasional, termasuk hak untuk menentukan jumlah, jarak, dan waktu kelahiran anak secara bebas dan bertanggung jawab.
076/PMH/2025 | 076/PMH/2025 | Perpustakaan FSH Lantai 4 | Tersedia |
Penerbit
Fakultas Syariah dan Hukum :
UIN Jakarta.,
2025
Deskripsi Fisik
ix,63hal;28cm
Pernyataan Tanggungjawab
-
Tidak tersedia versi lain