KONSEP SYIBHUL ‘IDDAH DALAM SURAT EDARAN DIRJEN BIMAS ISLAM NOMOR P-005/DJ.III/HK.00.7/10/2021 ANALISIS MASHLAHAH AL-GHAZALI DAN AL-THUFI
Muhammad Khoirul Anam. NIM 112104400000009. KONSEP SYIBHUL ‘IDDAH DALAM SURAT EDARAN DIRJEN BIMAS ISLAM NOMOR P-005/DJ.III/HK.00.7/10/2021 ANALISIS MASHLAHAH AL-GHAZALI DAN AL-THUFI. Program Studi Hukum Keluarga, Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 1446 H/2025 M. xiii + 94 halaman.
Skripsi ini bertujuan untuk mengkaji konsep syibhul ‘iddah dalam Surat Edaran Dirjen Bimas Islam Nomor P-005/DJ.III/HK.00.7/10/2021. Konsep tersebut kemudian dianalisis dengan teori mashlahah dari perspektif dua ulama yang berbeda secara kutub keilmuan, yaitu al-Ghazali dan al-Thufi. Penyajian hasil dilakukan dengan mengomparasikan hasil analisis dari dua perspektif teori mashlahah tersebut.
Penelitian ini menggunakan model penelitian kualitatif melalui studi kepustakaan (library research), serta menggunakan pendekatan konseptual dan kepustakaan. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data berupa studi dokumen dan data yang diperoleh diolah dengan metode analisis kualitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan mendasar dalam menilai kebijakan syibhul ʿiddah dengan mashlahah al-Ghazali dan al-Thūfī. Al-Ghazali mensyaratkan kesesuaian mashlahah dengan syariat, bersifat kulliyyah, qathʿiyyah, dan dharūriyyah, sehingga syibhul ʿiddah yang tidak didukung teks eksplisit dan mengandung potensi mafsadah dinilai belum memenuhi syarat sebagai mashlahah yang sah. Sebaliknya, al-Thūfī memandang mashlahah sebagai sumber hukum independen yang sah bahkan jika ditolak oleh nash, dan mengutamakan kemanfaatan kontekstual seperti pencegahan poligami terselubung dan keadilan gender, meskipun terdapat potensi mudarat yang berskala kasuistik.
082/HK/2025 | 082/HK/2025 | Perpustakaan FSH Lantai 4 | Tersedia |
Penerbit
Fakultas Syariah dan Hukum :
UIN Jakarta.,
2025
Deskripsi Fisik
xiii, 97 HAL; 28 CM
Pernyataan Tanggungjawab
-
Tidak tersedia versi lain