SENSITIVITAS GENDER MEDIATOR DALAM MEMEDIASI PERKARA PERCERAIAN AKIBAT NUSYUZ DI PENGADILAN AGAMA BEKASI
Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan terkait sensitivitas gender mediator sebagai penengah dalam membantu mendamaikan permasalahan perceraian akibat Nusyuz. Serta untuk mengetahui bagaimana terkait peran mediator dalam menegakkan keadilan gender pada perkara perceraian akibat Nusyuz. Skripsi ini menggunakan metode penelitian studi lapangan (Field Reserch) dengan metode pendekatan kualitatif deskritif di mana data diperoleh secara langsung melalui wawancara mediator Pengadilan Agama Bekasi. Serta sumber data sekunder yang digunakan buku buku teks, jurnal, makalah akademik penelitian terdahulu, maupun internet sebagai acuan menganalisis kepekaan gender mediator dalam memediasi perkara perceraian akibat Nusyuz.
Dari hasil penelitian ini menunjukan mediator-mediator di Pengadilan Agama Bekasi yang berperan membantu para pihak untuk menyelesaikan masalah perceraian sudah cukup baik memiliki sensitif gender dan dari segi pemahaman gender juga sudah baik. Berdasarkan pada alasan-alasan mediator dalam membantu mediasi tentang hak asuh anak apabila seorang ibu berbuat Nusyuz dalam pendapatnya bahwa hak asuh anak masih terdapat pada ibunya selagi masih bisa bertanggung jawab dan tidak menelantarkannya. Dalam hal ini Mediator di Pengadilan Agama Bekasi telah mengupayakan serta mengusahakan semaksimal mungkin untuk memenuhi unsur keadilan gender dalam menangani masalah Nusyuz baik laki-laki maupun perempuan. Mediator tidak melihat gender, tetapi mencoba memahami terkait permasalahan yang ada.
Tidak ada salinan data
Penerbit
Fakultas Syariah dan Hukum :
UIN Jakarta.,
2025
Deskripsi Fisik
xi,70 hal;28 cm
Pernyataan Tanggungjawab
-
Tidak tersedia versi lain