Selamat datang di
Perpustakaan Fakultas Syariah dan Hukum
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Penelitian ini membahas disparitas pertimbangan hakim dalam menentukan nafkah madhiyah pada perkara perceraian di Pengadilan Agama Cibinong dengan studi kasus pada Putusan Nomor 5365/Pdt.G/2021/PA.Cbn, 6640/Pdt.G/2021/PA.Cbn, dan 6652/Pdt.G/2022/PA.Cbn. Penelitian ini menggunakan metode penelitian hukum normatif dengan pendekatan kasus (case approach) dan pendekatan perundang-undangan (statute approach). Data primer diperoleh dari putusan pengadilan, sedangkan data sekunder dari literatur, peraturan perundang-undangan, serta dokumen terkait. Hasil penelitian menunjukkan bahwa disparitas dalam penetapan nafkah madhiyah dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain usia perkawinan, kondisi ekonomi suami, keberadaan anak, intensitas pertengkaran rumah tangga, serta lamanya kelalaian suami dalam memberikan nafkah. Selain faktor faktual, ketiadaan pedoman teknis yang baku juga memperbesar ruang diskresi hakim, sehingga menghasilkan putusan yang berbeda meskipun kasus memiliki kesamaan. Dari perspektif maslahah mursalah, hakim berupaya mencari kemanfaatan, namun kurangnya standar baku menyebabkan tafsir maslahat menjadi relatif. Dari perspektif kepastian hukum, disparitas putusan menimbulkan ketidakpastian dan berpotensi merugikan hak-hak perempuan sebagai pihak penerima nafkah. Penelitian ini menyimpulkan bahwa disparitas bukanlah ketiadaan hukum, melainkan konsekuensi dari kewenangan diskresi hakim. Oleh karena itu, diperlukan pedoman yang lebih jelas dalam menentukan besaran nafkah madhiyah agar tercapai konsistensi, kepastian hukum, serta perlindungan terhadap hak-hak perempuan dalam perceraian.

122/HK/2025

122/HK/2025

Perpustakaan FSH Lantai 4

Tersedia

Share :