Selamat datang di
Perpustakaan Fakultas Syariah dan Hukum
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Latar belakang penelitian berangkat dari fenomena tindak pidana korupsi yang merupakan kejahatan luar biasa dengan dampak sistemik terhadap kehidupan masyarakat, serta kasus korupsi yang melibatkan hakim agung nonaktif, yaitu Gazalba Saleh, yang diputus bebas oleh Pengadilan Tipikor Bandung. Putusan tersebut menimbulkan kontroversi publik karena dinilai belum sepenuhnya mencerminkan rasa keadilan masyarakat. Metode yang digunakan adalah penelitian hukum normatif dengan pendekatan perundang-undangan (statute approach) dan pendekatan kasus (case approach). Data diperoleh melalui studi kepustakaan yang
bersumber dari peraturan perundang-undangan, putusan pengadilan, literatur, serta doktrin hukum yang relevan. Teknik analisis yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan menelaah, mendeskripsikan dan menarik kesimpulan berdasarkan data yang ada. Hasil penelitian menunjukkan bahwa majelis hakim mendasarkan putusan pada asas legalitas, asas praduga tak bersalah, serta ketentuan Pasal 183 KUHAP tentang syarat minimal dua alat bukti. Fakta persidangan tidak menunjukkan adanya bukti aliran dana, komunikasi langsung,
maupun konsistensi keterangan saksi yang dapat menguatkan dakwaan. Oleh karena itu, unsur Pasal 12 huruf c UU Tipikor jo. Pasal 55 KUHP tidak terbukti dan majelis hakim menjatuhkan putusan bebas murni (vrijspraak). Secara yuridis,
putusan ini sesuai dengan asas kepastian hukum dan fair trial. Namun demikian, dari aspek keadilan substantif dan sosiologis, putusan ini menimbulkan polemik karena dipandang tidak sepenuhnya memenuhi rasa keadilan masyarakat, selain itu juga berpotensi menurunkan kepercayaan publik terhadap lembaga peradilan

54/HPI/2025

54/HPI/2025

Perpustakaan FSH Lantai 4

Tersedia

Share :