Selamat datang di
Perpustakaan Fakultas Syariah dan Hukum
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Di era global sekarang, fenomena queefing atau buang angin melalui qubul menjadi
pembicaraan khususnya di kalangan perempuan, terutama dalam kaitannya dengan
keabsahan wudhu. Islam adalah agama yang mengajarkan ketaatan dan kepatuhan
kepada Allah dalam segala hal, termasuk dalam aspek ibadah seperti wudhu yang
merupakan syarat sahnya shalat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui,
membandingkan, dan menganalisis implikasi queefing terhadap keabsahan wudhu
wanita berdasarkan pandangan mazhab Syafii dan Maliki.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi pustaka (Library
Research), dengan menelusuri dan menelaah berbagai literatur, termasuk kitabkitab
klasik, hadis, dan karya-karya fikih dari kedua mazhab. Dalam mazhab Syafii,
queefing dianggap membatalkan wudhu karena diqiyaskan dengan keluarnya
madzi, yang berdasarkan hadis Nabi SAW mewajibkan seseorang untuk berwudhu
kembali. Sebaliknya, mazhab Maliki berpendapat bahwa queefing tidak
membatalkan wudhu, dengan alasan bahwa kondisi tersebut tidak umum terjadi dan
dapat diqiyaskan dengan keluarnya darah yang tidak membatalkan wudhu dalam
keadaan darurat.
Hasil penelitian ini telah menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang mendasar
dalam penetapan hukum antara kedua mazhab. Mazhab Syafii menekankan pada
pemahaman tekstual dari hadis dan penerapan qiyas yang lebih ketat, sedangkan
mazhab Maliki lebih fleksibel dengan mempertimbangkan konteks dan kondisi
darurat. Persamaan antara keduanya terletak pada penggunaan metode istinbath
hukum yang sama, yakni hadis dan qiyas, meskipun dengan interpretasi yang
berbeda.
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi akademis dalam studi
perbandingan mazhab serta memberikan panduan praktis bagi umat Islam dalam
memahami implikasi queefing terhadap wudhu.

08/PMH/2024

08/PMH/024

Perpustakaan FSH Lantai 4

Tersedia

Share :