Cacat Formil Pada Prosedur Mediasi (Analisis Putusan Nomor 26/Pdt.G/2014/Pa.,Js, Putusan Nomor 58/Pdt.G/2015/Pta., Jk Dan Putusan Nomor 190 K/Ag/2016)
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana perbandingan
pertimbangan hakim pada tingkat pertama Putusan Nomor
26/Pdt.G/2014/PA.JS, tingkat banding Putusan Nomor
58/Pdt/G/2015/PTA.JK dan kasasi Putusan Nomor 190 K/Ag/2016 dalam
memutuskan sengketa waris dan untuk mengetahui bagaimana prosedur
mediasi dalam perkara Nomor 26/Pdt.G/2014/PA.JS.
Penelitian menggunakan jenis penelitian kualitatif sedangkan
pendekatan penelitian menggunakan penelitian yuridis normatif dengan
sumber data berupa putusan tingkat pertama Nomor 26/Pdt.G/2014/PA.JS,
tingkat banding Nomor 58/Pdt.G/2015/PTA.JK dan Kasasi Nomor 190
K/Ag/2016 dengan mempelajari literatur-literatur, peraturan perundangundangan,
buku-buku serta tulisan-tulisan para sarjana yang berkaitan
dengan masalah yang diteliti. Analisis data menggunakan Content Analysis.
Hasil penelitian ini dalam perbandingan pertimbangan hakim
mengenai penentuan ahli waris dan hibah wasiat putusan Nomor
26/Pdt.G/2014/PA.JS, banding Nomor 58/Pdt.G/2015/PTA.JK dan kasasi
Nomor 190 K/Ag/2016, melihat dalam hal putusan cacat formil akibat
prosedur mediasi tidak menerapkan asas sederhana, cepat dan biaya ringan.
Dalam 3 teori tujuan hukum, Pengadilan Tingkat Pertama lebih condong
kepada asas kemanfaatan, Pengadilan Tingkat Banding lebih condong
kepada asas kepastian hukum dan Tingkat Kasasi lebih condong kepada
asas keadilan hukum. Selanjutnya dalam prosedur mediasi Pengadilan
tingkat pertama tidak sesuai dengan Perma Nomor 1 tahun 2008 tentang
Prosedur Mediasi di Pengadilan dalam hal pemilihan mediator yang
dilakukan oleh kuasa hukum dan penundaan mediasi yang dilakukan oleh
mediator.
12/HK/2020 | 12/HK/2020 | Perpustakaan FSH Lantai 4 | Tersedia |
Penerbit
Fakultas Syariah UIN Jakarta :
Jakarta.,
2020
Deskripsi Fisik
xiv, 78 hal, 29cm
Pernyataan Tanggungjawab
-
Tidak tersedia versi lain