Selamat datang di
Perpustakaan Fakultas Syariah dan Hukum
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Penelitian ini menganalisis tentang status hukum orang hilang (mafqud). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui status hukum mafqud dalam perkawinan dan kewarisan menurut pandangan Mazhab Syafi’i, Perundang-Undangan dan beberapa pendapat Tokoh Nahdlatul Ulama Kota Tangerang.
Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif, yaitu memahami dan menguraikan permasalahan yang dikaji. Sementara metode pendekatan yang dipakai adalah normatif-empiris. Sumber data yang dipakai adalah data primer dan data sekunder, data primer ialah yang bersumber dari hasil wawancara dengan pengurus Tokoh NU Kota Tangerang. Sedangkan data sekunder ialah yang diperoleh dari buku, jurnal, maupun internet yang berkaitan dengan status hukum mafqud.
Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa status hukum orang hilang (mafqud) dalam perkawinan menurut Mazhab Syafi’i dalam qaul qadimnya menunggu selama 4 tahun dan qaul jadidnya sampai ada keputusan hakim mengenai status hidup/ matinya, untuk perkara kewarisan hartanya ditangguhkan sampai ada kabar beritanya. Dalam peraturan Perundang-Undangan bahwa perkara suami yang mafqud hanya dapat ditetapkan status kematiannya oleh Pengadilan, selanjutnya mengenai perkara kewarisan hartanya ditangguhkan/ ditahan sampai ada keputusan Pengadilan mengenai status hidup atau matinya mafqud. Dalam pandangan Tokoh NU Kota Tangerang bahwa mereka berpendapat jika suami mafqud hilang tanpa ada kabar beritanya maka isteri segera melapor kepada Pengadilan tentang kehilangan suaminya dan juga melakukan fasakh jika merasa tidak sanggup untuk menunggu. Mengenai kewarisannya harus menahan/ menangguhkan sampai ada berita kepastian tentang status mafqud tersebut

113/HK/2023

113/HK/2023

Perpustakaan FSH Lantai 4

Tersedia

Share :