Selamat datang di
Perpustakaan Fakultas Syariah dan Hukum
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa konsep hadanah pasca
terjadinya perceraian di Indonesia serta menganalisa faktor penerapan
putusan hadanah secara Tunggal dan bersama di Pengadilan Agama
dengan perspektif maqâsid al-syarî’ah.
Penelitian ini merupakan penelitian hukum normatif dengan
menggunakan pendekatan perundang-undangan (Statute Approach) dan
konseptual (Conceptual Approach). Teknik yang digunakan dalam
pengumpulan bahan hukum adalah teknik studi pustaka melalui peraturan
perundang-undangan tertulis, buku-buku dan dokumen hukum yang
terkait. Bahan hukum yang digunakan adalah Putusan Pengadilan Agama
yaitu Putusan PA Jakarta Selatan Nomor 3658/Pdt.G/2014/PA JS beserta
upaya hukumnya, Putusan PA Gedong Tataan Nomor 0334/Pdt.G/2019/PA
Gdt, Putusan PTA Palembang Nomor 26/Pdt.G/2010/PTA PLG.Undang-
Undang Nomor 1 Tahun 1974, Kompilasi Hukum Islam, dan Peraturan
Perundang-Undangan lainnya.
Hasil penelitian menyatakan bahwa hadanah anak secara bersama
lebih memiliki manfaat dalam mencegah anak sebagai objek kepemilikan
hak asuh dalam sengketa orang tua, menjamin kondisi psikologis anak tetap
terjaga dalam rangka tumbuh kembang anak, serta memberikan kepastian
hukum bagi anak sebagaimana yang terdapat dalam Putusan PA Gedong
Tataan Nomor 0334/Pdt.G/2019/PA.Gdt dan Putusan PTA Jakarta Nomor
10/Pdt.G/2016/PTA.Jkt yang memutus hadanah anak secara bersama. Hal
tersebut sesuai dengan prinsip-prinsip maqâsid al-syarî’ah dalam rangka
perlindungan agama, akal dan akhlak pada anak. Adapun penerapan
hadanah secara tunggal yang ditetapkan oleh hakim sebagaimana
ketentuan Kompilasi Hukum Islam pada Pasal 105 menyebabkan anak
tidak mendapatkan kepastian hukum selama masa sengketa hadanah yang
berlarut yang dilakukan oleh kedua orang tuanya.

34/HK/2024

34/HK/2024

Perpustakaan FSH Lantai 4

Tersedia

Share :