Selamat datang di
Perpustakaan Fakultas Syariah dan Hukum
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui konsep dan Bentuk Perlindungan Perempuan dari Bahaya Pemaksaan Perkawinan serta dasarnya melalui perspektif Kongres Ulama Perempuan Indonesia dalam berdirinya Kongres KUPI yang ke-2 di Jepara tahun 2022. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan (statue approach) normative. Sumber data yang digunakan adalah data primer berupa hasil wawancara dengan perumus Fatwa dari organisasi Rahima yang menaungi lahirnya gerakan KUPI dan Fatwa KUPI No.06/MK-KUPI-2/XI/2022. Sementara bahan hukum sekunder berasal dari kitab Undang-Undang perkawinan, Kompilasi Hukum Islam, al-Quran dan lainnya. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui kajian kepustakaan (library research) yang berasal dari jurnal Internasional, artikel, dan metode wawancara dengan perumus Fatwa KUPI.
Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa Konsep dalam Fatwa KUPI No. 06 Tahun 2022 memperhatikan dan menggunakan prinsip yang lima (al-Kulliyat al-Khams), yaitu perlindungan agama (hifdh ad-din), perlindungan jiwa (hifdh an-nafs), perlindungan akal (hifdh al-aql), perlindungan terhadap keturunan (hifdh an-nasl) dan perlindungan harta kekayaan (hifdh al-mal). Kongres Ulama Perempuan Indonesia dalam merespon persoalan pemaksaan perkawinan dalam Fatwanya menggunakan landasan hukum seperti nash al-Qur’an, nash Hadist, Aqwalul Ulama, Konstitusi Negara RI serta Aspek sosiologis. Bentuk perlindungan perempuan dari bahaya pemaksaan perkawinan dalam Fatwa KUPI No. 06 Tahun 2022 terdapat tiga yaitu: adanya reinterpretasi pemaknaan hak Ijbar, penggalian nash al-Qur’an, hadist, dan Aqwalul Ulama yang berorientasi pada perlindungan, serta memperhatikan aspek sosiologis atau kenyataan sosial dalam pembentukan Fatwa.

38/HK/2024

38/HK/2024

Perpustakaan FSH Lantai 4

Tersedia

Share :