Selamat datang di
Perpustakaan Fakultas Syariah dan Hukum
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Skripsi ini bertujuan untuk menganalisis ketentuan menegenai pemberian hak untuk menerima wasiat wajibah bagi anak kandung dari hasil perkawinan yang dilaksanakan sesuai dengan ketentuan agama Islam tetepai tidak dicatatkan berdasarkan isi Surat Edaran Mahkamah Agung (SEMA) Nomor 3 Tahun 2023 dalam perspektif maqasid syari’ah. Pada dasarnya anak kandung merupakan kelompok ahli waris yang mana seharusnya menurut kesepakatan jumhur ulama tidak boleh mendapatkan wasiat berdasarkan hadits Nabi SAW. Ketentuan pemberian wasiat wajibah kepada anak kandung dari perkawinan tidak dicatatkan mengubah porsi hak waris anak sebagaimana dijelaskan dalam Alquran menjadi sebatas maksimal sepertiga karena pemberiannya melalui jalur wasiat.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah yuridis normatif dengan menggunakan pendekatan perundang-undangan dan pendekatan hukum Islam. Bahan hukum primer yang digunakan dalam penelitian ini adalah SEMA Nomor 3 Tahun 2023, Undang-undang Perkawinan, Kompilasi Hukum Islam, ayat hukum waris, dan Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 46/PUU-VIII/2010. Metode pengumpulan data pada penelitian ini yakni penelitian kepustakaan yang diolah menggunakan teknik deskriptif-analistis.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ketentuan wasiat wajibah yang diperuntukkan untuk anak kandung dari perkawinan tidak dicatatkan memenuhi unsur kemaslahatan yang terkumpul dalam usul khams terutama pada pemeliharaan keturunan dan harta.

83/HK/2024

83/HK/2024

Perpustakaan FSH Lantai 4

Tersedia

Share :