Kekuatan Akad Pada Sertifikat Hak Tanggungan (Sht) Dalam Praktek Permohonan Sita Eksekusi (Studi kasus perkara Nomor 1/Pdt. Eks/HT/2019/PA.Tng)
Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan kekuatan akad berperan bagi kedua belah pihak dalam mengikatkan terhadap sertifikat hak tanggungan yang menjadi jaminan pada kasus permohonan sita eksekusi. Dengan adanya studi ini dapat mengetahui bahwa akad itu bersifat mengikat sehingga bisa memperoleh dengan permohonan sita eksekusi yang sudah berkekuatan hukum tetap.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian jenis penelitian normatif dan penelitian kepustakaan (library research) dengan melakukan pengkajian terhadap Peraturan Perundang-undangan, Kitab Undang-undang Hukum Perdata, buku-buku dan dokumen yang berkaitan dengan judul penelitian ini. Penelitian ini menghubungkan ketentuan perundang-undangan di Indonesia seperti UU Hak Tanggungan, KUHPerdata, dan sebagainya serta ketentuan hukum Islam seperti Alquran dan hadits, Fatwa DSN-MUI, KHES semuanya dihubungkan dalam beberapa data proses permohonan di pengadilan Agama pada Perkara No.1/Pdt. Eks/HT/2019.
Hasil penelitian bahwa dalam perkara ini kedua belah pihak telah mengikatkan dirinya pada sebuah akad yang menimbulkan hak dan kewajiban bagi pihak yang berakad sehingga menimbulkan akibat hukum, hak itu dimiliki bagi kreditur untuk memberikan permintaan penyediaan dana yang setelah itu menimbulkan kewajiban yang dipegang oleh seorang debitur dengan jaminan yang diberikan kepada kreditur. Jaminan yang ada dalam kasus ini tertuang dalam sertifikat hak tanggungan yang mempunyai kekuatan eksekutorial sama dengan putusan yang sudah memiliki kekuatan hukum tetap. Atas dasar tersebut, perkara ini dengan objek hak tanggungan dapat meletakkan pelaksanaan sita eksekusi dengan sebab debitur tidak memenuhi kewajibannya (wanprestasi/cidera janji) perihal hal ini bank meminta kepada pengadilan agama untuk melakukan pelaksanaan sita eksekusi dengan mengambil alihkan kepemilikan objek hak tanggungan untuk menutupi kerugian yang diterima kreditur dalam pembiayaan berdasarkan akad murabahah bil wakalah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana proses Bank Bri Syariah dalam membuat perjanjian, dengan melihat pada klausula perjanjian berapa yang menyebutkan apabila nasabah wanprestasi bank dapat dengan mudahnya mengeksekusi jaminan yang diberikan nasabah serta apa saja kendala yang dihadapi dalam proses eksekusi hak tanggungan dalam perkara No. 1/Pdt.Eks/HT/2019/PA.Tng.
64/HES/2020 | 64/HES/2020 | Perpustakaan FSH Lantai 4 | Tersedia |
Penerbit
Fakultas Syariah UIN Jakarta :
Jakarta.,
2020
Deskripsi Fisik
iv, 81 hal, 29cm
Pernyataan Tanggungjawab
-
Tidak tersedia versi lain